“Kami memutuskan untuk menggarap komoditas buah-buahan,”
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – PT Perkebuban Nusantara (PTPN) VIII menyiapkan areal perkebunan seluas 3.000 hektare untuk melakukan alih fungsi tanaman. Langkah PTPN VIII Itu merupakan bagian rencana konversi lahan dari teh menjadi buah-buahan lokal.
Menurut Direktur Utama PTPN VIII, Dadi Sunardi, pihaknya memproyeksikan alih fungsi tanaman seluas 3.000 hektare itu tuntas dalam lima tahun atau pada 2017. Pengalihfungsian tanaman itu karena pihaknya ingin memiliki keragaman tanaman kebun.
“Kami memutuskan untuk menggarap komoditas buah-buahan,” kata Dadi di sela-sela Seminar Aplikasi Teknologi Berbasis Hayati dalam Upaya Mewujudkan Pertanian yang Berkelanjutan di Hotel Aston Primera, Bandung, Senin (26/11/2012).
Rencananya di lahan itu PTPN akan menanam beberapa jenis buah lokal seperti mangga, jeruk, pisang, manggis, dan durian. Lokasi lahan buah-buahan itu tersebar di beberapa titik Jabar, di antaranya di
Garut.
Penanaman buah-buahan lokal itu sebagai upaya memenuhi kebutuhan buah nasional. Saat ini, masyarakat cenderng memilih buah impor karena tampilannya menarik dan harganya lebih murah. Padahal secara kualitas, buah lokal tidak kalah oleh buah impor.
Meski melakukan alih fungsi tanaman, Dadi menegaskan, rencana itu tidak berdampak negatif pada produksi teh yang selama ini menjadi komoditas andalan PTPN VIII, meskipun nanti lahannya berkurang 3.000 hektare. Ia malah menjamin, pihaknya yang mengelola lahan seluas 114 ribu hektare di Jabar-Banten, akan meningkatkan produksi teh. Saat ini sekitar 55-60 persen produksi teh merupakan hasil produksi Jabar.
Untuk meningkatkan produktivitas teh tersebut PTPN VIIII akan meningkatkan penggunaan pupuk hayati atau organik Bio Nusa yang merupakan produk anak perusahaan PTPN VIII, yakni PT Bio Industri Nusantara.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bio Nusa, Dwi Sutanti, menegaskan, pihaknya siap memenuhi kebutuhan pupuk hayati berapa pun volumenya, termasuk yang dibutuhkan PTPN. “Saat ini, kami mampu memproduksi sekitar 150 ton pupuk hayati per hari. Untuk memenuhi kebutuhan, kami siap menambahnya. Itu kami lakukan karena tahun depan, kami memiliki sejumlah mesin baru,” ujar Dwi Susanti. (Tribun Jabar/Erwin)
http://www.tribunnews.com/2012/11/27/ptpn-viii-siapkan-lahan-3.000-ha-untuk-buah-buahan-lokal
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – PT Perkebuban Nusantara (PTPN) VIII menyiapkan areal perkebunan seluas 3.000 hektare untuk melakukan alih fungsi tanaman. Langkah PTPN VIII Itu merupakan bagian rencana konversi lahan dari teh menjadi buah-buahan lokal.
Menurut Direktur Utama PTPN VIII, Dadi Sunardi, pihaknya memproyeksikan alih fungsi tanaman seluas 3.000 hektare itu tuntas dalam lima tahun atau pada 2017. Pengalihfungsian tanaman itu karena pihaknya ingin memiliki keragaman tanaman kebun.
“Kami memutuskan untuk menggarap komoditas buah-buahan,” kata Dadi di sela-sela Seminar Aplikasi Teknologi Berbasis Hayati dalam Upaya Mewujudkan Pertanian yang Berkelanjutan di Hotel Aston Primera, Bandung, Senin (26/11/2012).
Rencananya di lahan itu PTPN akan menanam beberapa jenis buah lokal seperti mangga, jeruk, pisang, manggis, dan durian. Lokasi lahan buah-buahan itu tersebar di beberapa titik Jabar, di antaranya di
Garut.
Penanaman buah-buahan lokal itu sebagai upaya memenuhi kebutuhan buah nasional. Saat ini, masyarakat cenderng memilih buah impor karena tampilannya menarik dan harganya lebih murah. Padahal secara kualitas, buah lokal tidak kalah oleh buah impor.
Meski melakukan alih fungsi tanaman, Dadi menegaskan, rencana itu tidak berdampak negatif pada produksi teh yang selama ini menjadi komoditas andalan PTPN VIII, meskipun nanti lahannya berkurang 3.000 hektare. Ia malah menjamin, pihaknya yang mengelola lahan seluas 114 ribu hektare di Jabar-Banten, akan meningkatkan produksi teh. Saat ini sekitar 55-60 persen produksi teh merupakan hasil produksi Jabar.
Untuk meningkatkan produktivitas teh tersebut PTPN VIIII akan meningkatkan penggunaan pupuk hayati atau organik Bio Nusa yang merupakan produk anak perusahaan PTPN VIII, yakni PT Bio Industri Nusantara.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bio Nusa, Dwi Sutanti, menegaskan, pihaknya siap memenuhi kebutuhan pupuk hayati berapa pun volumenya, termasuk yang dibutuhkan PTPN. “Saat ini, kami mampu memproduksi sekitar 150 ton pupuk hayati per hari. Untuk memenuhi kebutuhan, kami siap menambahnya. Itu kami lakukan karena tahun depan, kami memiliki sejumlah mesin baru,” ujar Dwi Susanti. (Tribun Jabar/Erwin)
http://www.tribunnews.com/2012/11/27/ptpn-viii-siapkan-lahan-3.000-ha-untuk-buah-buahan-lokal
0 comments:
Post a Comment