Indonesia Horticulture Invesment & Business Forum (IHIBF) FBBN 2013

LATAR BELAKANG IHIBF 2013

1. Buah

Indonesia merupakan negara paling potensial untuk produksi dan ekspor buah tropis. Terdapat 20 jenis buah tropis potensial diproduksi di Indonesia, dengan total produksi pada tahun 2011 mencapai   17,613,467 ton buah segar. Namu demikian, ekspor buah tropis Indonesia masih sangat rendah,  yakni baru mencapai 223.011 ton atau 1.27% dari total produksi.  Sepuluh dari 20 jenis buah tropis Indonesia tersebut yang potensial untuk diperdagangkan di pasar domestik dan pasar  internasional, yakni: pisang, mangga, jeruk, nanas, salak, durian, pepaya, rambutan, avocad dan manggis. 

Prospek pasar domestik dan pasar internasional buah tropis masih terbuka sangat lebar, karena telah terjadi perubahan gaya hidup dan meningkatnya kesadaran hidup sehat kelompok masyarakat kelas menengah ke atas di Indonesia maupun di negara lain. Pertumbuhan pasar dunia buah dan sayur masing-masing  meningkat 11 % per tahun, lebih besar dari pertumbuhan pasar serealia, gula, daging dan ikan masing-masing hanya 7, 8, 9 dan 6 % per tahun. Pada tahun 2011, ekspor  10 buah tropis Indonesia tersebut di atas mencapai 207.015 ton (USD 218,892,148) atau 92.83% dari total ekspor buah Indonesia sebesar 223.011 ton (USD 241,582,615), sedangkan impor 10 jenis buah tersebut mencapai  261.924 ton (USD 249,921,234) atau 31.48% dari total impor buah Indonesia 832.080 ton (USD 856,239,577). 

Tren produksi dan ekspor dan impor buah Indonesia terus meningkat, yakni masing-masing 6.8% dan 19.0% per tahun.  Produktivitas buah tropis Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara kompetitor utamanya, karena buah tropis Indonesia diusahakan oleh petani dengan skala usaha yang relatif kecil (kurang dari 1 ha) di lahan pekarangan, teknologi sederhana dan manajemen sederhana. Tren pertumbuhan produksi dan ekspor per tahun masih terbuka lebar untuk ditingkatkan melalui peningkatan skala usaha, perbaikan teknologi dan manajemen usaha serta perbaikan infrastruktur dari kebun menuju pasar domestik maupun pasar internasional.  

IPB mengusulkan 3 (tiga) strategi pengusahaan buah tropis Indonesia (buah nusantara), yakni: skala  orchard (sekitar 5 ha), skala perkebunan menengah terintegrasi  (500-1,000 ha) dan skala perkebunan besar terintegrasi (lebih 1,000 ha). Skala orchard banyak dilakukan oleh petani buah Thailand, kompetitor utama buah tropis Indonesia, sehingga mereka lebih memungkinkan untuk menerapkan teknologi yang lebih maju dan manajemen yang lebih profesional. Skala perkebunan banyak dilakukan oleh perusahaan besar seperti Great Giant Pineapple Corporation Indonesia dan perusahaan multinasional seperti di Dole Asia di Filipina, sehingga mereka lebih memungkinkan untuk menerapkan teknologi yang lebih maju dan manajemen yang lebih profesional. Buah tropis Thailand dan Filipina banyak mengusai pasar Asia dan pasar internasional.  

Bagaimana kiat-kiat mengusahakan buah tropis dengan skala orchard, dan bagaimana kiat-kiat memilih dan mengaplikasikan teknologi dan manajemen yang kompetitif dalam skala orchard, serta bagaimana bisa mendapatkan “best practices” pengusahaan buah tropis skala orchard di Thailand, akan disajikan dan dihadirkan langsung dalam acara Indonesia Horticulture Investment & Business Forum (IHIBF) ini oleh pengusaha/petani buah dari Thailand, dan kajian dan ulasan seberapa jauh prospek dan kiat-kiat mengaplikasikannya di Indonesia akan disajikan dan dihadirkan langsung oleh pengusaha-pengusaha buah, peneliti buah dan pembuat kebijakan buah tropis Indonesia. 

Selain itu, dalam acara IHIBF ini juga akan disajikan dan dihadirkan kiat-kiat bagaimana cara mengusahakan buah tropis dengan skala perkebunan, dan kiat-kiat bagaimana memilih dan mengaplikasikan teknologi dan manajemen yang kompetitif dalam skala perkebunan, serta bagaimana bisa mendapatkan best practices pengusahaan skala usaha perkebunan oleh  perusahaan multinasional Dole Asia Filipina,  dan kajian dan ulasan sebarapa jauh prospek dan kiat-kiat mengaplikasikannya di Indonesia oleh pengusaha buah, peneliti dan pembuat kebijakan buah tropis Indonesia. 

2. Bunga

Selain Buah tropis, Indonesia juga sangat potensial untuk produksi dan ekspor bunga nusantara. Terdapat 4 (empat) jenis bunga nusantara yang potensial diproduksi di Indonesia untuk pasar dalam negeri dan diekspor ke pasar internasional, yakni bunga anggrek, bunga krisan, bunga mawar dan bunga sedap malam.  Produksi nasional ke-4 jenis bunga tersebut pada 2011, masing-masing mencapai 15,490,256; 305,867,882; 74,319,773 dan 62,535,465 tangkai.  Pertumbuhan produksi selama tiga tahun terakhir masing-masing (1.53%), 68.44%, 13.53% dan 10.81% per tahun. Nilai ekspor anggrek, krisan dan mawar  2011 masing-masing mencapai USD 783,785, USD 1,329,468 dan USD 781,377, dan ekspor seluruh bunga dan tanaman hias  mencapai USD 13,160,361; sedangkan impor anggrek, krisan dan mawar serta seluruh tanaman hias dan bunga  mencapai USD 48,899; USD 71,808; 64,450 dan 2,700,692.  . 

Ke-4 jenis bunga tersebut di Indonesia diusahakan oleh petani maju dan pengusaha bunga dengan skala usaha relatif kecil dan teknologi serta manajemen relatif maju. Produktivitas bunga nusantara relatif tinggi, tidak jauh berbeda dengan negara kompetitor utama.  Perubahan gaya hidup kelas menengah ke atas  dalam interaksi sosial dan dalam penyelenggaraan pesta ulang tahun, perkawinan dan hari besar lainnya serta tumbuhnya industri MICE di kota-kota besar Indonesia dan negara-negara lain memacu pertumbuhan permintaan domestik dan pasar internasional bunga nusantara.

IPB juga mengusulkan 3 (tiga) strategi pengusahaan bunga tropis Indonesia (bunga nusantara), yakni: skala orchard (sekitar 1 ha), skala perkebunan menengah terintegrasi (5-10 ha) dan skala perkebunan besar terintegrasi (lebih 10 ha). Skala orchard sudah banyak dilakukan oleh petani maju bunga Indonesia maupun Thailand.  Hanya beberapa perusahaan Indonesia dan Thailand yang telah mengusahakan bunga tropis dengan skala perkebunan. 

Setiap peserta IHIBF akan mendapatkan Brief Summary Buku PROFIL INVESTASI DAN BISNIS PERKEBUNAN BUNGA DAN BUAH NUSANTARA dari 10 Komoditas Buah dan 2 Komoditas Bunga, yakni: jeruk, durian, mangga, manggis, salak, avocad, pepaya, pisang, melon dan semangka serta anggrek dan krisan. Ke-12 komoditas tersebut mempunyai prospek komersial yang tinggi di pasar domestik maupun pasar internasional. Profil tersebut memberikan informasi dan kajian teknologi dan manajemen yang diperlukan dalam skala orchards dan skala perkebunan terintegrasi, serta memberikan informasi dan kajian kelayakan investasi dan bisnis skala orchards dan skala perkebunan terintegrasi di Indonesia.

TUJUAN IHIBF 2013

• Mendorong peningkatan pertumbuhan produksi bunga dan buah nusantara,
• Mendorong peningkatan pertumbuhan ekspor bunga dan buah nusantara,
• Mendorong peningkatan pertumbuhan investasi dan bisnis bunga dan buah nusantara,
• Mendorong terciptanya pengusaha baru dan pengusaha muda bunga dan buah nusantara,

MANFAAT MENGIKUTI IHIBF 2013

• Mendapatkan informasi dan kajian tentang isu utama, kendala dan permasalahan investasi dan bisnis bunga dan buah tropis di Indonesia.
• Mendapatkan informasi solusi nyata dan operasional mengatasi isu utama, kendala dan permasalahan investasi dan bisnis bunga dan buah tropis di Indonesia.
• Mendapatkan informasi dan kajian potensi dan prospek investasi dan bisnis bunga dan buah tropis di Indonesia.
• Mendapatkan informasi dan kajian varietas, teknologi dan manajemen pengusahaan bunga dan buah tropis skala orchards dan skala perkebunan terintegrasi di Indonesia. 
• Mendpatkan informasi dan analisis kelayakan investasi dan bisnis pengusahaan bunga dan buah tropis skala orchards dan skala perkebunan terintegrasi di Indonesia.
• Mendapatkan informasi dan “best-practices” pengusahaan buah skala perkebunan  dari Dole Asia Filipina 
• Mendapatkan informasi dan “best-practices” pengusahaan bunga dan buah skala orchards dari petani bunga dan buah Thailand.