Liputan6.com, Jakarta : Asosiasi Pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) mengakui pembatasan impor produk hortikultura telah meningkatkan penjualan buah lokal sebesar 11%. Di pihak lain, pasokan produk hortikultura dari luar negeri justru menurun 32%.
Wakil Sejen Aprindo, Satria Hamid disela sharing session capacity building carrefour bagi UKM di Jakarta, Selasa (5/2/2013) menilai kondisik tersebut kurang ideal mengingat masih besarnya gap antara jumlah pasokan buah lokal dan berkurangnya buah-buahan impor.
"Angka itu tidak ideal dan sangat jomplang, terutama disaat pemberlakukan aturan tersebut. Ini yang harus dikritisi pemerintah, jangan dikritisi yang hilirnya saja tetapi hulunya juga tolong diperhatikan," ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah menghentikan sementara keran impor 13 jenis produk hortikultura, mulai Januari 2013. Keputusan itu diambil dengan pertimbangan masa panen di dalam negeri sehingga pasokannya melimpah. Tidak perlu tambahan dari impor.
Tiga belas jenis hortikultura yang impornya dihentikan sementara adalah kentang, kubis, wortel, cabai, nanas, melon, pisang, mangga, pepaya, durian, bunga krisan, bunga anggrek, dan bunga heliconia. Larangan sementara impor buah tindak lanjut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60 Tahun 2012 tentang Rekomendasi Impor Hortikultura. Ketentuan lain adalah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 60 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura. Kedua ketentuan itu diterbitkan karena kian tingginya lonjakan impor hortikultura.
Satria menegaskan, pelaku industri ritel bukanlah pihak yang anti produk lokal. Selama ini, pelaku usaha telah memberikan porsi yang berimbang antara produk impor dan lokal. Sayangnya, produk lokal kalah bersaing dibandingkan buah-buahan impor.
Melihat kondisi ini, Aprindo mendesak pemerintah seharusnya mendorong pembenahan di sektor hulu dengan memperbaiki mekanisme, infrastruktur, dan akses pasar.
"Jika akses itu bisa baik, maka sisi kontinuitas produk lokal tidak akan kalah saing dengan produk impor," kata Satria.
Aprindo yakin, konsumen bakal beralih ke produk buah-buahan lokal sepanjang kualitas yang ditawarkan cukup bagus. Selain itu, kalangan pelaku usaha ritel juga mendesak agar produsen hortikultura bisa menjamin pasokan pada industri. "Pemerintah harus mendesak peraturan itu kembali, bisa tidak pemerintah menjaga produk lokal, baik mutu, kualitas tetap terjaga untuk konsumen," paparnya.
Selain itu, Aprindo juga menantang pemerintah untuk Satria menyelesaikan berbagai persolan dalam jalur seperti menghapuskan pungutan liar, akses yang nyaman, birokrasi dan masalah infrastruktur. (Dis/Shd)
Sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/504904/impor-diperketat-pasokan-buah-lokal-di-supermarket-naik
0 comments:
Post a Comment